Rabu, 22 Juli 2009

Berjabat Tangan Menghapus Dosa

Mushafahah –berjabat tangan—adalah sunnah Nabi. Ini amal yang mudah, tapi sungguh berat nilainya di sisi Allah swt. Dengan berjabat tangan, hubungan dengan saudara kita jadi dekat dan Allah swt. menghapus dosa kita. Subhanallah. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Acapkali bertemu dengan saudara kita sesama muslim, jangan lupa berjabatan tangan. Berikut ini dalil-dalil seputar berjabatan tangan.

Diterima dari Qatadah r.a. yang mengatakan, saya berkata kepada Anas bin Malik r.a., “Aapakah mushafahah terjadi di kalangan sahabat Rasulullah saw.?” Ia menjawab, “Ya.” (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab bahasan mengenai minta izin (6263) bab al-mushafahah –berjabatan tangan).

Diterima dari Anas bin Malik r.a. yang berkata, aku pernah mendengar seseorang berkata kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, jika seseorang bertemu dengan saudaranya atau temannya, apakah ia mesti menundukkan (kepala)?”
“Tidak,” jawab Rasul.
“Ataukah menghormat dan memeluknya?”
“Tidak juga.”
“Apakah memegang tangannya (berjabat tangan)?”
“Ya,” jawab Rasul singkat. (Dikeluarkan oleh Imam Turmudzi dalam kitab bahasan mengenai minta izin (2728) bab tentang mushafahah. Ia mengatakan: ini adalah hadits hasan; Ibn Majah mengeluarkan hadits tersebut dalam kitab bahasan mengenai adab (3702) bab al-mushafahah. Imam Baihaki mengeluarkannya dalam bukunya (VII: 100), dan Imam Ahmad (III: 198). Albani menilai shahih terhadap hadits ini sebagaimana disebutnya dalam al-shahihah (nomor 150).

Juga diterima dari Anas bin Malik r.a. yang berkata, ketika penduduk Yaman datang, Rasulullah saw. bersabda, “Telah datang kepadamu penduduk Yaman. Mereka adalah orang-orang pertama yang membawa tradisi mushafahah (berjabat tangan).” (Dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dalam bahasan mengenai adab (5213) bab tentang mushafahah. Syaikh Al-’Arnauth mengatakan dalam jami’al ushul (VI: 617): isnad hadits ini shahih.

Diterima dari Al-Barra bin ‘Azib r.a. yang berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jika dua muslim saling bertemu, lalu saling berjabatan tangan, saling memuji Allah (sama-sama mengucapkan alhamdulillah), serta sama-sama beristighfar (memohon ampunan dosa) kepada Allah, pasti mereka akan diampuni dosanya.” Menurut satu riwayat, Rasulullah saw. bersabda, “Tiada dua muslim yang saling bertemu, lalu mereka saling berjabat tangan kecuali mereka akan diampuni dosanya sebelum mereka berpisah.” (Riwayat pertama dan kedua dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab Al-Adab (5211 dan 5212) bab tentang mushafahah; Imam Turmudzi mengeluarkan dalam kitab bahasan mengenai minta izin (2727) bab tentang penjelasan mengenai mushafahah; Ia mengatakan: hasan ini hasan gharib; Ibn Majah mengeluarkannya dalam kitab adab (3703) bab tentang mushafahah; hadits tersebut, sebagaimana dikatakan Syaikh Albani dalam Al-shahihah (II: 47), “Hadits tersebut karena ada sejumlah jalan %

Oleh: Mochamad Bugi

Tidak ada komentar:

Selamat Datang .............!!!!

Selamat Datang .............!!!!
Selamat Datang Diblog Sadengkaum-online

PENDIRI DAN PENGASUH PONDOK PESANTEN AL-I'TIDA SADENGKAUM

PENDIRI DAN PENGASUH PONDOK PESANTEN AL-I'TIDA SADENGKAUM
K.H. Abdul Karim adalah Pendiri Pondok Pesantren AL I'TIDA yang sekarang diasuh oleh Anak-anaknya karena kesibukannya dalam memenuhi panggilan mengajar / ceramah di luar pesantren, tidak meninggalkan pondok pesantren sepenuhnya dan jumlah murid di pondok pesantren ini 120 murid. Kalau melihat dari sosok pendiri ini adalah pekerja keras, tekun, ulet, penuh dedikasi terhadap ponpes dan dilingkungan warga masyarakat, cara memberi pelajaran ataupun ceramah penuh dengan humor tidak menghilangkan pokok dari pelajaran, Sekarang ini Ponpes Al I'tida sedang membangun ponpes baru melihat kondisi murid semakin banyak dan perlu bantuan dari para DONATUR untuk membangun Ponpes Al I'tida ini